Minggu, 01 September 2013

Pesan-pesan Ustadz Felix Siauw dan Om Darwis Tere Liye untuk pemuda-pemudi di zaman sekarang !!


Assalamualaikum wr.wb.
        Dinginnya udara pagi tidak menyurutkan niatku untuk menulis blog ini karena bagi sesama muslim harus saling mengingatkan dan menyampaikan sesuatu yang benar adanya. Yach seperti yang kita ketahui bersama sekarang sudah jamannya pemuda-pemudi pacaran, tapi jika ada yang ngerti dan paham hakekat sesungguhnya Pacaran di dalam islam itu tidak ada, hanya memberi mudharat baik bagi dirinya, orang lain, dan mencemarkan nama Agama (Islam). Bagi orang yang sudah mengerti dan paham tentang kedudukan cinta dalam kehidupan sehari-harinya tidak akan mudah jatuh cinta dan mengungkapkan cinta pada waktu yang tidak tepat yang menyebabkan Allah tidak ridho. Karena mereka tahu cinta yang Allah ridhoi jika sudah terikat dalam ikatan suci pernikahan. Tapi di jaman sekarang karena di buru oleh hawa nafsu yang memuncak apalagi bagi para remaja yang menginjak dewasa, mereka ingin mengungkapkan dan berharap dapat balasan cinta dari orang yang sedang dicintainya, bahkan melakukan berbagai cara agar si “Dia” juga mencintainya. Ada yang lewat bantuan dukun, ada yang bertengkar sama temannya, dan bahkan ada yang menentang orang tuanya. Dengan kata lain si “dia” ada di urutan pertama dan utama, menganggap si “dia” segala-galanya bagi remaja itu. Miris memang melihat kondisi seperti itu di jaman sekarang. Apalagi kebanyakan jaman sekarang kalau yang namanya orang pacaran pasti sudah pernah ciuman, dan sekarang tanpa ML ada yang bilang bukan pacaran namanya. Jadi tidak heran jika angka ketidakkeperawanan pemudi semakin meningkat. Astaghfirullah,,

Berikut hasil stalking saya dari status yang ditulis oleh Ustadz Felix Siauw, semoga bisa memberikan pencerahan kepada kita apalagi yang masih bingung pacaran itu boleh atau tidak, monggo dibaca. :)

1. "emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?" | iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram, termasuk pacaran

2. "walaupun beda negara? LDR gitu" | mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, LDR atau tetangga, tetep aja haram


3. "kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?" | pacaran nggak ngapa-ngapain? terus ngapain pacaran?

4. "maksudnya nggak yang aneh-aneh gitu" | nggak aneh-aneh aja dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usah

5. "tapi kan kita punya perasaan" | trus gw harus bilang WOW gitu? punya perasaan nggak buat kamu boleh maksiat pada Allah kan?

6. "kalo pacarannya bikin positif?" | bikin positif hamil maksudnya?

7. "hehe.. jangan suudzann, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat geto" | shalatmu karena Allah atau pacar?

8. "nggak, maksudnya kita, dia kan ber-amar ma'ruf.." | halah, dusta, mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah

9. "kalo orangtua udah restui?" | mau orangtua restui, mau orangutan, tetep aja pacaran maksiat

10. "katanya ridha Allah bersama ridha ortu?" | wkwk.. ngawur, dalam taat Allah iya, dalam maksiat? nggak ada cerita begitu..

11. "jadi nggak boleh nih? dikii~iit aja gimana?" | eee.. maksiat kok nawar, emang ini toko besi kulakan?

12. "terus solusinya gimana? kan Allah ciptakan rasa cinta?" | ya nikah, itu solusi dan baru namanya serius

13. "yaa.. saya kan masih belum cukup umur" | sudah tau belum siap dan niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?

14. "pacaran kan enak, nikmat" | iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti

15. "pacar bilang dia serius sih.. 6 tahun lagi baru dia lamar" | yaa.. itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak 6 tahun sengsara

16. "pacar bilang nunggu sampe punya rumah baru lamar" | itu agen properti atau calon suami? nggak serius banget (=_=)

17. "pacar bilang nikahnya nanti kalo udah cukup duit" | alasan klise, kenapa dia nggak lamar kamu nanti aja kalo udah cukup duit?

18. "pacar bilang mau nikah tapi tunggu saudaranya nikah dulu" | ya tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah

19. "pacar bilang dia siap, tapi nunggu lulus" | modus tuh, basi

20. "pacar siap ketemu ortu saya sekarang juga, tapi saya yg belum siap hehe.." | yaela.. cappe deeh.. (=_=); #TepokJidatTetangga

21. "ya udah, kakak-adik aja ya?" | wkwk.. maksa banget sih mau maksiat? giliran suruh shalat aja banyak alasan

22. "terus yang serius itu yang gimana?" | yang berani datangi wali-mu, dan dapet restu wali-mu dan menikahimu segera

23. "iya, udah putusin pacar, dia mau bunuh diri katanya" | yang kayak gitu mau jadi suami?! suruh nguras laut aja deh!

24. "aku nggak mau menyakiti dia kalo putus" | berani maksiat kok nggak berani sakit (=_=)

25. "dia nggak mau aku putusin" | sejak kapan taat Allah perlu izin manusia?

26. "iya, iya, aku putusin deh" | sayangi kehormatanmu, mulia dirimu dear

27. justru karena sayang kamu harus jaga dia nggak maksiat | masak kamu sayang tapi tega dia bermaksiat?

28. hal terserius yang bisa dilakukan yg belum siap adalah memantaskan diri | dan kepantasan yang terbaik ialah dengan ketaatan

29. pahami agama, kaji Islam, perjuangkan Islam sebagai persiapan, itu baru serius | agar pantas dirimu jadi pasangan dan ortu yg baik

30. cinta ada masanya, pantaskan diri untuknya | bukan dengan pacaran, baku syahwat pake badan

31. kalo udah siap walau nikahnya harus besok, barulah ta'aruf | karena ta'aruf bukan modus pacaran syariah

32. jadi serius bagi yg sudah siap itu dengan nikah | sementara serius bagi yg belum siap itu mendekat dan taat pada Allah | kelir?!
:D

Dan ini hasil stalking saya dari statusnya om darwis tere liye
“ Orang2 disuruh pegang babi pasti ogah. Cium2 babi juga pasti lebih ogah lagi. Foto bareng babi, ditaruh di jejaring sosial apalagi. Nggak mau.

Tapi pegang2 lawan jenis, pacar, mau saja. Padahal memegang lawan jenis lebih serius dibanding pegang babi. Naruh foto bareng pacar, bareng si beb-nya, mau2 saja.”

Om darwis tere liye ini juga termasuk yang menentang orang pacaran, liat juga di status berikut ini.
“Orang yang beneran cinta sama kita, nembak bilang "i love u"-nya nggak sendirian. Dia datang serombongan, bareng keluarga besar.” Dengan kata lain melamar orang yang dicintai dan cepat menikahinya.

Nah hanya itu yang dapat saya sampaikan, alangkah baiknya jika kita menjaga dan menahan diri untuk cinta yang suci saat waktunya telah tiba.
Mohon maaf bukan maksud mau menyinggung teman-teman yang pacaran, tapi itulah yang perlu saya sampaikan kepada kalian semua sebagai saudara sesame muslim. Wallahu a’lam bisshawab.

Wassalamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar