Kamis, 10 April 2014

Cinta Cukup Dalam Diam

Assalamualaikum wr.wb.

Apa kabar kangbro dan nengsist? Semoga baik-baik saja.
Btw di Surabaya cuacanya lagi cerah sekali nich.
Jadi aku juga siap mencorat-coret isi blogku ini lagi. Haha,, udah lumayan lama vakum. :D
            Kali ini aku mau bahas soal cinta nih. Berbicara soal cinta, hampir semua orang pasti mengenalnya dan juga pernah mengalaminya. Yapz cinta membuat semuanya jadi indah, terkadang sampai lupa segalanya. Dan kadang tidak sadar juga kalau cinta yang mereka ungkapkan tidak sesuai sama aturan agama islam.
Tidak jarang pula dengan adanya media elektronik serta canggihnya teknologi membuat orang bisa jatuh cinta kepada lawan jenisnya yang belum mereka temui (belum tau di dunia nyata hanya di dumay). Mereka jatuh cinta dan langsung mengungkapkannya pada orang itu, seharusnya itu tidak boleh dan tidak usah terjadi. Karena apa? Karena ntar kalau ketemu aslinya malah kecewa, tidak seperti yang di bayangkan atau di pikirkannya, soalnya mereka hanya saling mengenal di dunia maya.
Kita memang punya hak untuk mencinta tapi setidaknya pengungkapan cinta itu di saat dan waktu yang tepat. Oke, kita kenal di dunia maya dan merasa cocok, tapi jangan terlalu buru-buru mengungkapkan cinta. Cukuplah simpan dalam diammu saja dan cukup ingat dia dalam do’amu saja, nanti setelah kamu ketemu dia di dunia nyata, dan kamu semakin mantap sama dia, maka barulah kamu boleh mengungkapkan rasa cinta itu dengan mendatangi orang tua si perempuan dengan meminangnya. Bilang kalo saya mencintai anak bapak dan ingin menikahinya. Itu baru namanya cinta suci dan pengungkapan cinta yang tepat sesuai islam. Bukan menggembar-gemborkan aku sayang kamu, aku tulus sama kamu, aishiteru, dan lain-lainnya padahal cuma kenal di dunia maya. Sampe-sampe statusnya A sampai Z isinya cinta dan kata-kata alay yang di tujukan kepada orang yang di cintainya. Berkomunikasi tidak sewajarnya, sehingga batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan dalam islam di abaikan.
Aku cukup dua kali mengalami seperti ini, membiarkan mereka dengan gampang mengungkapkan rasa yang mereka miliki ke aku. Meskipun aku gak terlalu menanggapi dengan serius dan aku juga menyuruh mereka cukup mencintaiku dengan diam tapi mereka dengan alasannya masing-masing tetap mengungkapkan rasa itu dengan bebas. Sehingga aku capek dengan sikap mereka. Boleh lah mereka punya rasa/cinta sama aku tapi aku tidak suka dengan cara seperti itu, cara yang tidak sesuai sama islam.
Aku hanya mau di cintai dalam diam , dan mereka sudah mengetahui sisi baik dan sisi burukku tidak perlu aku menjelaskannya lagi, dan setelah tiba saatnya barulah mereka mengungkapkannya pada saat melamarku nanti. ^_^
Alhamdulillah lega sudah apa yang ku pendam selama ini. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua, meski masih banyak kekurangan di dalamnya.

Wassalamualaikum wr.wb.