Selasa, 15 Oktober 2013

Didikan Ibu menentukan kepribadian Anak

Assalamualaikum wr.wb.
            Ibu adalah sosok wanita yang tidak dapat tergantikan. Mempunyai peranan yang sangat penting untuk perkembangan anak-anaknya. Akan jadi seperti apa si anak suatu saat nanti, tergantung dari didikan orang tuanya terutama Ibunya. Ibu memiliki ikatan batin lebih tajam ketimbang ayah karena darah Ibu mengalir dalam darah anak. Di tinjau dari dunia science anak membawa mitokondria Ibu lebih banyak, sehingga ada kemungkinan sikap ataupun sifat anak sebagian besar menurun dari si Ibu. Jika ibunya berjiwa kuat, kemungkinan besar si anak juga akan berjiwa kuat. Jika Ibunya mempunyai jiwa pemimpin, anaknya juga kan mempunyai jiwa pemimpin.

            Tidak mudah mendidik anak seperti yang diinginkan orang tua. Ada yang berhasil mendidik dengan baik, ada juga yang tidak. Pada umumnya, para orang tua dengan penuh kasih sayang mendidik anak secara bertahap agar anaknya bisa menerapkan apa yang telah diajarkan orang tua. Ada anak yang cepat menangkap apa yang dikatakan orang tuanya tapi ada juga yang. Adanya perbedaan daya tangkap ini juga di pacu oleh faktor makanan yang dimakan sang anak. Agar daya tangkapnya cepat, si Ibu harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang. Karena bagaimanapun juga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh si anak, memberikan efek yang besar pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Contoh peran Ibu dalam mendidik anaknya yang berhasil !
Pada hari Minggu, saya melakukan Uji Pendahuluan untuk penelitian skripsi. Saya berangkat bareng teman saya. Tempat penelitian saya tepatnya di Sumber Beceng (Sumber air yang mengandung belerang). Pada saat sedang mengambil sampel, tiba-tiba spet yang ada di ujung planktonet (alat yang digunakan dalam pengambilan sampel yang berupa plankton) terhanyut air. Saya dan teman saya panik, saya pun terjun ke airnya langsung mencari spet planktonet itu, bolak balik nyari tetep gak ketemu-ketemu juga. Pada saat saya sedang nyari spet itu, ada 4 anak kecil yang sedang mandi di Sumber Beceng. Mereka ternyata memperhatikan saya mencari spet yang hilang, salah satu dari mereka teriak,
Adek A : “mbak lagi nyariin apa?”
Saya     : “ lagi nyariin spet yang kayak alat suntik itu tapi gak ada jarumnya dek.”
Kemudian adek itu ngajak teman-temannya untuk bantuin nyariin,
Adek A : “Ayo teman-teman ikut bantuan mbk ini, kasian spetnya hilang katanya”
kedua temannya mau ikut nyariin spet juga. Tapi ada satu yang gak ikut bantu nyariin. Mereka nyariin sampe cebur-cebur ke air juga. Karena gak ketemu-ketemu dua temannya yang awalnya ikut nyariin mungkin bosen ya sehingga mereka renang lagi. sedangkan si Adek A itu tetap bantuin saya nyari spet. Dalam hati saya berkata “ subhanallah adek ini betapa baiknya, semoga bisa jadi orang sukses”
hati siapa yang gak senang bila ada yang bantuin di saat lagi susah. Adek A itu lama bantuin saya meskipun akhirnya spet itu gak di temuin juga, saya juga kasian, saya bilang aja ke dia, “kalau pengen renang lagi renang aja dek” tapi si adek itu tetap bantuin nyari sampai pada akhirnya dia nyerah juga karena gak ketemu-ketemu.
Betapa beruntungnya Ibu dan Ayah yang punya anak seperti itu.
Kebahagiaan adek-adek saat renang
            Kisah diatas menggambarkan keberhasilan seorang Ibu dalam mendidik anaknya menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Apa yang diajar Ibu dari si Adek itu tidak jauh beda dengan apa yang diajarkan oleh Ibu saya. Ibu saya selalu bilang “nak kalau kamu liat teman kamu lagi kesusahan, tanpa dia bilang butuh bantuan kamu, kamu harus cepat bantuin dia”
Itulah kata-kata Ibu yang tidak pernah saya lupakan. Kata-kata penuh makna. Kata-kata yang pertama kali saya dapat waktu saya masih sekolah dasar.
            Ibu sungguh berarti dalam hidup saya, tanpa bimbingannya saya tidak tahu akan menjadi seperti apa saya ini.
Terimakasih Ibu, jasa-mu tidak akan pernah aku lupakan. Engkaulah segala-segalanya bagiku. Aku akan berusaha membahagiakanmu selalu. I Love my mom.
Wassalamualaikum wr.wb.