Minggu, 23 Juni 2013

Si Alim Part II


Assalamualaikum wr.wb.
SoBlog (Sobat Blogger) masih ingat kan curhatanku tentang si alim? (iyalah masih ingat, lawong cuma tadi malam yang posting :D)
Ini lanjutannya.
Nah sejak ku tahu ternyata mereka tidak sesuai yang di harapkan, aku mulai gak percaya lagi sama mereka (sebagian). Padahal dulu ku mendambakan jodohku kelak semoga dari anak pondokan Lho. Nah setelah tau ceritanya gitu, aku tidak menargetkan harus dari anak pondokan. Anak siapa dan sekolahnya dimana itu tidak penting bagiku. Yang penting mereka ngerti agama meskipun bukan golongan dari anak pondokan atau anaknya kyai, perhatian, penyayang, dll. Heuheu,, :D
Kalau nyakku sich pengennya calon suamiku anaknya kyai atau anak pondokan, huft …. Biar ada penggantinya babe ntar katanya. Tapi tidak semua orang yang alim harus dari pondok kan SoBlog? Menurut hasil observasi aku nich, anak yang pinter rata-rata juga alim lho meskipun mereka belum pernah mondok. Cara berpikirnya dan bagaimana dia belajar untuk mengetahui hal-hal yang ingin dia ketahui yang pada akhirnya mereka sangat tertarik dan menjadi lebih dekat pada Allah. Lumayan banyak kok SoBlog, buktinya nich ya tetanggaku, perempuan. Kalau ditinjau dari keluarganya sich kayaknya hampir tidak mungkin dia bisa sealim sekarang ini (maaf ya gak bisa bilang soalnya gak boleh buka aib suatu keluarga, apalagi aku belum minta izin) , yach pokoknya keluarganya itu bukan berasal dari pondokan. Anaknya pinter sering dapat juara kelas, dan dia menempuh kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), selama dan setelah kuliah di sana dia alim banget dan tambah pinter. Subhanallah dah pokoknya. Memang ya Allah kalau ingin memberikan hidayah tidak memandang dari keluarganya ataupun dari apanya. Allah memberikan hidayah/petunjuk pada semua hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sesuai firman-Nya dalam surat QS. Al-Qasas [28] : 56 yang berbunyi :

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya : “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

Wassalamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar