Sobat blogger sudah sering kan mendengar energi
akan habis beberapa tahun terakhir. Yupz, kemungkinan besar hal itu bisa saja
terjadi sebab kebutuhan akan energy semakin meningkat tetapi energy yang
tersedia semakin berkurang. Seperti minyak bumi contohnya. Banyak orang yang
membutuhkannya sebagai bahan bakar untuk kendaraannya, sedangkan minyak bumi
adalah sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui (dulu-berdasarkan hipotesis
Mikhailo
V. Lomonosov), tapi toh
kenyataannya sekarang minyak bumi sudah dapat di perbaharui dengan adanya
teknologi yang semakin canggih beserta penemuan-penemuan baru yang terus
dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan masa kini. Tetapi meskipun dapat di perbaharui,
terkadang membutuhkan waktu yang agak lama agar bisa tersedia kembali.
Pembaharuan-pembaharuan
minyak bumi maupun gas mungkin sudah di bahas di blog-blog lainnya seperti
penelitian yang dilakukan oleh Vladimir Kutcherov yang
melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi
secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon,
komponen utama dalam minyak dan gas alam. Kutcherov mampu membuktikan bahwa
hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi
bukan dari fosil hewan dan tumbuhan lagi. Ini berarti minyak bumi
merupakan sumber energi yang terbarukan. Dan beberapa sumber energy alternatif
pengganti energy fosil seperti bentuk energi alternatif selain fosil :
energi kinetik, energi listrik, energi potensial, energi
cahaya, energi angin, energi
gelombang, energi nuklir,
energi nabati, gas methan dari kotoran dan sampah, batu bara dan energi panas
bumi. Saya tidak perlu menjelaskan lagi karena sudah banyak dibahas di
blog-blog lainnya. :)
Berbagai macam penelitian pun terus dilakukan untuk mencari energy alternatif pengganti
energy fosil ketika minyak dan gas mulai habis. Pada mulanya orang-orang taunya
cuma fosil yang merupakan sumber minyak bumi, tetapi sekarang kan banyak
mikroorganisme ataupun makroorganisme yang bisa digunakan sebagai sumber
minyak. Atau dari bahan-bahan lain seperti air, kalsium
karbonat dan zat besi yang tersebut diatas.
Penelitian-penelitian
tersebut antara lain seperti yang dilakukan oleh Arief Budi Witarto, ahli
protein lulusan Tokyo University of Agriculture and Technology, Tokyo, Jepang
bersama tim Lemigas, berhasil menemukan bakteri yang bisa membantu peningkatan
produksi minyak mentah. Mengapa bakteri ini bisa membantu meningkatkan produksi
minyak mentah? Karena bakteri merupakan hasil rekayasa
protein yang bertugas melepaskan hidrokarbon dari jebakan bebatuan didalam
sumur-sumur produksi migas yang sudah lama dipompa. Pelepasan hidrokarbon
itulah yang selanjutnya akan memudahkan proses pemompaan minyak bumi ke
permukaan. Penelitian ini
sungguh menakjubkan, karena membantu perusahaan-perusahaan minyak dalam
meningkatkan produksi minyak mentah sehingga meminimalisir terjadinya
pengurangan atau penurunan minyak mentah. Yang beberapa tahun terakhir minyak
mentah Indonesia mengalami penurunan. (sumber : http://ciputraentrepreneurship.com)
Selain
itu ada penelitian tentang ganggang sebagai bahan pembuat solar yang ramah
lingkungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Sehingga harapan untuk
menemukan energy terbarukan dapat terwujud. Penemuan spektakuler bukan?? Udah bisa
dijadikan bahan pembuat solar, ramah lingkungan lagi. Menghasilkan produk yang
ramah lingkungan itu perlu kan? Kita tidak hanya mementingkan diri-sendiri,
tetapi lingkungan juga harus di pikirkan. Karena meskipun kita dapat hidup
dengan sejahtera kalau lingkungan kita rusak nantinya juga akan berdampak pada
kita. Sebenarnya bukan hanya ganggang, tetapi jagung dan tebu dari anggota
leguminosae juga bisa di gunakan sebagai bahan pengganti minyak bumi yang pada
awalnya dianggap tidak dapat terbarukan. Wajar saja jagung dan tebu bisa
dijadikan bahan pembuat solar karena di tinjau dari morfologi dan anatominya
pada bagian parenkim dari tumbuhan ini mengandung minyak. Saya ingat betul pas
waktu kuliah anatomi tumbuhan semester lalu. Sehingga masuk akal jika dapat
dijadikan sebagai bahan pembuat solar. Ini yang saya maksud sebagai salah satu
sumber minyak bumi.
Organisme lain sepeti foraminifera juga membantu dalam
proses pendeteksian adanya sumber minyak bumi. Kita bisa mengetahui tempat
terdapatnya minyak bumi dari testa (cangkang) yang dimilikii oleh si foraminifera.
(kata dosen Protozoologi). Tapi foraminifera ini hidupnya di dasar laut,
sehingga kebanyakan di lautan yang bisa di deteksi adanya sumber minyak bumi,
dan jarang di daerah terestrial bisa di deteksi dengan foraminifera.
Hari jum’at lalu pas mata kuliah algologi, dapet
wawasan baru, ternyata haptophyta atau yang disebut coccolithophorads bisa
dijadikan sebagai deposit minyak utama (bioindikator dalam produksi minyak
karena penyusun utama struktur tubuhnya adalah zat kapur. (Young et al, 1994). Prosesnya
sich belum tahu, tapi mungkin suatu saat nanti saya mau meneliti haptophyta ini
sehingga membantu meningkatkan produksi minyak bumi dan pastinya harus ramah
lingkungan. Manfaatnya mengambil penelitian ini, selain ramah lingkungan, juga
tidak membutuhkan area yg luas untuk pembudidayaannya. Kuncinya hanya telaten
saja dalam pembudidayaannya, terus selain manfaat tersebut, haptophyta (yang
termasuk jenis alga ini) juga bisa di manfaatkan untuk mengurangi penipisan
lapisan ozon. Menarik sekali untuk di teliti. Untuk mewujudkannya juga
diperlukan kerjasama dari ahli fisika dan kimia. Karena ilmu yg satu dengan
yang lainnya itu bersatu (tidak bisa dipisahkan). :)
Dan alangkah lebih baiknya jika kita mulai detik
ini menghemat energy. Hal itu bisa kita lakukan, dengan mengurangi pemakaian
kendaraan kita bila tidak bener-bener di perlukan, misalnya tidak naik sepeda
motor ke suatu tempat yang masih bisa kita jangkau dengan berjalan kaki atau
naik sepeda. Mematikan lampu jika sudah tidak digunakan, dan matikan juga saat
mau tidur. Karena selain menghemat energy listrik dengan mematikan lampu pada
saat mau tidur juga baik untuk kesehatan. Mencabut charger dari stopkontak tiap
habis ngecas laptop/hp, dan matikan kran air tiap habis selesai mandi. (( :