Assalamualaikum wr.wb.
Ibu adalah
sosok wanita yang tidak dapat tergantikan. Mempunyai peranan yang sangat
penting untuk perkembangan anak-anaknya. Akan jadi seperti apa si anak suatu
saat nanti, tergantung dari didikan orang tuanya terutama Ibunya. Ibu memiliki
ikatan batin lebih tajam ketimbang ayah karena darah Ibu mengalir dalam darah
anak. Di tinjau dari dunia science anak membawa mitokondria Ibu lebih banyak,
sehingga ada kemungkinan sikap ataupun sifat anak sebagian besar menurun dari
si Ibu. Jika ibunya berjiwa kuat, kemungkinan besar si anak juga akan berjiwa
kuat. Jika Ibunya mempunyai jiwa pemimpin, anaknya juga kan mempunyai jiwa
pemimpin.
Tidak mudah
mendidik anak seperti yang diinginkan orang tua. Ada yang berhasil mendidik
dengan baik, ada juga yang tidak. Pada umumnya, para orang tua dengan penuh
kasih sayang mendidik anak secara bertahap agar anaknya bisa menerapkan apa
yang telah diajarkan orang tua. Ada anak yang cepat menangkap apa yang
dikatakan orang tuanya tapi ada juga yang. Adanya perbedaan daya tangkap ini
juga di pacu oleh faktor makanan yang dimakan sang anak. Agar daya tangkapnya
cepat, si Ibu harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang. Karena bagaimanapun
juga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh si anak, memberikan efek yang besar
pada pertumbuhan dan perkembangannya.
Contoh peran Ibu dalam mendidik anaknya yang berhasil !
Pada hari Minggu, saya melakukan
Uji Pendahuluan untuk penelitian skripsi. Saya berangkat bareng teman saya. Tempat
penelitian saya tepatnya di Sumber Beceng (Sumber air yang mengandung
belerang). Pada saat sedang mengambil sampel, tiba-tiba spet yang ada di ujung
planktonet (alat yang digunakan dalam pengambilan sampel yang berupa plankton) terhanyut
air. Saya dan teman saya panik, saya pun terjun ke airnya langsung mencari spet
planktonet itu, bolak balik nyari tetep gak ketemu-ketemu juga. Pada saat saya
sedang nyari spet itu, ada 4 anak kecil yang sedang mandi di Sumber Beceng. Mereka
ternyata memperhatikan saya mencari spet yang hilang, salah satu dari mereka
teriak,
Adek A : “mbak lagi nyariin apa?”
Saya : “ lagi nyariin spet yang kayak alat suntik itu tapi
gak ada jarumnya dek.”
Kemudian adek itu ngajak teman-temannya untuk bantuin
nyariin,
Adek A : “Ayo teman-teman ikut bantuan mbk ini, kasian
spetnya hilang katanya”
kedua temannya mau ikut nyariin spet juga. Tapi ada satu
yang gak ikut bantu nyariin. Mereka nyariin sampe cebur-cebur ke air juga. Karena
gak ketemu-ketemu dua temannya yang awalnya ikut nyariin mungkin bosen ya
sehingga mereka renang lagi. sedangkan si Adek A itu tetap bantuin saya nyari
spet. Dalam hati saya berkata “ subhanallah adek ini betapa baiknya, semoga
bisa jadi orang sukses”
hati siapa yang gak senang bila ada yang bantuin di saat
lagi susah. Adek A itu lama bantuin saya meskipun akhirnya spet itu gak di
temuin juga, saya juga kasian, saya bilang aja ke dia, “kalau pengen renang
lagi renang aja dek” tapi si adek itu tetap bantuin nyari sampai pada akhirnya
dia nyerah juga karena gak ketemu-ketemu.
Betapa beruntungnya Ibu dan Ayah yang punya anak seperti
itu.
Kebahagiaan adek-adek saat renang |
Kisah
diatas menggambarkan keberhasilan seorang Ibu dalam mendidik anaknya menjadi
manusia yang berguna bagi orang lain. Apa yang diajar Ibu dari si Adek itu
tidak jauh beda dengan apa yang diajarkan oleh Ibu saya. Ibu saya selalu bilang
“nak kalau kamu liat teman kamu lagi kesusahan, tanpa dia bilang butuh bantuan
kamu, kamu harus cepat bantuin dia”
Itulah kata-kata Ibu yang tidak pernah saya lupakan. Kata-kata
penuh makna. Kata-kata yang pertama kali saya dapat waktu saya masih sekolah
dasar.
Ibu sungguh
berarti dalam hidup saya, tanpa bimbingannya saya tidak tahu akan menjadi
seperti apa saya ini.
Terimakasih Ibu, jasa-mu tidak akan pernah aku lupakan. Engkaulah
segala-segalanya bagiku. Aku akan berusaha membahagiakanmu selalu. I Love my mom.
Wassalamualaikum wr.wb.